Judul : Kesian Qumbar, Dia Hidap Penyakit Langka
link : Kesian Qumbar, Dia Hidap Penyakit Langka
Kesian Qumbar, Dia Hidap Penyakit Langka
29 Oktober 2017
Afsheen Qumbar. (Foto: Caters)
SINGH - Seorang gadis kecil berusia 9 tahun di Pakistan menderita kondisi langka yang membuat lehernya miring hingga 90 darjah. Gadis bernama Afhseen Qumbar itu sama sekali tidak boleh membuat lehernya tegak lurus yang berdampak di kehidupan sehari-harinya.
Akibat kondisinya ini, Qumbar mengalami kesukaran berjalan dan tak boleh duduk dalam waktu lama. Ia juga memerlukan bantuan orang lain walau sekadar untuk makan dan pergi ke tandas. Gadis yang tinggal di Mithi, Provinsi Singh, Pakistan itu diketahui mengalami gangguan otot.
Ayah Qumbar, Allah Jurio (55) dan ibunya, Jameelan (50) mengatakan bahwa mereka telah membawa puterinya kepada beberapa orang doktor. Namun, sayangnya mereka menyebut tidak ada rumah sakit di Mithi yang boleh mendukung perawatan bagi Qumbar.
"Ini sangat menyakitkan melihat puteriku seperti ini. Aku sungguh tak boleh melihat ia menderita lagi. Tak satu pun doktor di sini boleh membantunya," ujar Jameela sebagaimana dipetik dari Metro, 29/10/2017 .
Jameela menambahkan, para doktor mengusulkan mereka untuk membawa Qumbar ke Ibu Kota Karachi, sayangnya keterbatasan ekonomi membuatnya tak boleh melakukan hal tersebut. Qumbar sendiri pada dasarnya terlahir dalam kondisi normal.
Qumbar bersama anak-anak lainnya. (Foto: Caters)
Sayangnya ketika usianya menginjak 8 bulan, Qumbar sempat jatuh menghantam tanah dan mengalami cedera di bahagian leher. Pada awalnya, kondisi Qumbar pascajatuh dianggap tidak berbahaya. Namun, semakin lama dan semakin besar Qumbar kondisi lehernya semakin buruk.
"Seiring bertambahnya usia, ia menjadi semakin parah. Ia tidak boleh menegakkan kepalanya dan sering mengeluhkan rasa sakit di leher. Qumbar tidak boleh melakukan apa-apa dengan dirinya sendiri dan memerlukan bantuan dalam segala hal. Ia hanya duduk di sudut dan kadang-kadang bermain dengan saudara kandungnya," imbuh Jameela.
Jameela dan suaminya hanyalah pekerja serabutan yang mengurus perkebunan. Sementara putera sulungnya yang berusia 25 tahun yang hanya bekerja di sebuah toko sehingga membuat ekonomi keluarga ini menjadi serba kekurangan.
"Orang mengatakan hal buruk tentang puteri kami. Mereka sering
menertawakannya. Sungguh menyakitkan. Kita tidak boleh mentoleransi sikap diskriminasi orang-orang itu. Kami ingin dia belajar tapi tidak ada yang akan menerimanya di sekolah. Doktor percaya Qumbar menderita kelainan otot yang jarang atau anomali di tulang belakang tapi perlu pemeriksaan menyeluruh boleh mengungkapkan penyebabnya," tukas ayah Qumbar, Jurio.
Jurio mengungkapkan banyak dari tetangganya yang menilai jika kondisi yang dialami puteri kesayangannya itu didapatkan sebagai karma atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
Akibat kondisinya ini, Qumbar mengalami kesukaran berjalan dan tak boleh duduk dalam waktu lama. Ia juga memerlukan bantuan orang lain walau sekadar untuk makan dan pergi ke tandas. Gadis yang tinggal di Mithi, Provinsi Singh, Pakistan itu diketahui mengalami gangguan otot.
Ayah Qumbar, Allah Jurio (55) dan ibunya, Jameelan (50) mengatakan bahwa mereka telah membawa puterinya kepada beberapa orang doktor. Namun, sayangnya mereka menyebut tidak ada rumah sakit di Mithi yang boleh mendukung perawatan bagi Qumbar.
"Ini sangat menyakitkan melihat puteriku seperti ini. Aku sungguh tak boleh melihat ia menderita lagi. Tak satu pun doktor di sini boleh membantunya," ujar Jameela sebagaimana dipetik dari Metro, 29/10/2017 .
Jameela menambahkan, para doktor mengusulkan mereka untuk membawa Qumbar ke Ibu Kota Karachi, sayangnya keterbatasan ekonomi membuatnya tak boleh melakukan hal tersebut. Qumbar sendiri pada dasarnya terlahir dalam kondisi normal.
Qumbar bersama anak-anak lainnya. (Foto: Caters)
Sayangnya ketika usianya menginjak 8 bulan, Qumbar sempat jatuh menghantam tanah dan mengalami cedera di bahagian leher. Pada awalnya, kondisi Qumbar pascajatuh dianggap tidak berbahaya. Namun, semakin lama dan semakin besar Qumbar kondisi lehernya semakin buruk.
"Seiring bertambahnya usia, ia menjadi semakin parah. Ia tidak boleh menegakkan kepalanya dan sering mengeluhkan rasa sakit di leher. Qumbar tidak boleh melakukan apa-apa dengan dirinya sendiri dan memerlukan bantuan dalam segala hal. Ia hanya duduk di sudut dan kadang-kadang bermain dengan saudara kandungnya," imbuh Jameela.
Jameela dan suaminya hanyalah pekerja serabutan yang mengurus perkebunan. Sementara putera sulungnya yang berusia 25 tahun yang hanya bekerja di sebuah toko sehingga membuat ekonomi keluarga ini menjadi serba kekurangan.
"Orang mengatakan hal buruk tentang puteri kami. Mereka sering
menertawakannya. Sungguh menyakitkan. Kita tidak boleh mentoleransi sikap diskriminasi orang-orang itu. Kami ingin dia belajar tapi tidak ada yang akan menerimanya di sekolah. Doktor percaya Qumbar menderita kelainan otot yang jarang atau anomali di tulang belakang tapi perlu pemeriksaan menyeluruh boleh mengungkapkan penyebabnya," tukas ayah Qumbar, Jurio.
Jurio mengungkapkan banyak dari tetangganya yang menilai jika kondisi yang dialami puteri kesayangannya itu didapatkan sebagai karma atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
Demikianlah Artikel Kesian Qumbar, Dia Hidap Penyakit Langka
Sekianlah artikel Kesian Qumbar, Dia Hidap Penyakit Langka kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kesian Qumbar, Dia Hidap Penyakit Langka dengan alamat link https://kabarberitamalay.blogspot.com/2017/10/kesian-qumbar-dia-hidap-penyakit-langka.html