Judul : Dr Zakir Naik Terselamat Dari Hukuman
link : Dr Zakir Naik Terselamat Dari Hukuman
Dr Zakir Naik Terselamat Dari Hukuman
Zakir juga disebut-sebut dilarang berdakwah di sejumlah negara termasuk di antaranya negaranya sendiri yakni India. Menurut Zakir, kabar tersebut ada yang benar dan ada yang salah.
Zakir kemudian juga mengkonfirmasi mengenai khabar ia dilarang untuk berdakwah di Malaysia. Menurutnya, banyak informasi mengenai dirinya yang disebarluaskan tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu.
“Ada sebagian yang benar, ada yang salah. Besok saya akan bertolak ke Malaysia dan saya akan bingcangkan mengenai Islam. Banyak informasi keliru mengenai saya dan didistribusikan tanpa ada konfirmasi,” kata Zakir
Dia kemudian mencontohkan mengenai tokoh India Narendra Modi yang juga sempat dilarang berpergian ke Amerika Serikat (AS). Larangan itu dicabut pasca Modi terpilih sebagai Perdana Menteri.
“Saat dia terpilih sebagai perdana menteri larangan dibatalkan dan mereka menyambutnya. Jadi ya memang misalnya Anda membunuh banyak orang tetap saja bisa dibatalkan,” ujar Zakir.
“Jadi hal itu sepenuhnya kekeliruan demokrasi, bahkan lewat pemilu, saat orang-orang yang membenci Islam dan Muslim menjadi berkuasa mereka akan menyerang Muslim. Mereka akan mencari alasan terbaik untuk menghentikan aktivitas Zakir Naik,” jelasnya.
Zakir mengatakan, sebenarnya pemerintah India mengetahui betul siapa dirinya dan apa yang diajarkannya. Namun kata Zakir, pemerintah India memiliki prinsip untuk melarangnya mengajarkan Islam.
“Saya Muslim tapi mereka tidak mau mendengar kebenaran, karana mereka tidak tahu kebenaran itu. PM India tahu betul saya, badan intelijen juga tahu, mereka hanya tidak ingin saya menyebarkan agama Islam, mereka mencegah banyak orang India menghadiri kuliah saya,” tuturnya.
Awal Mula Tinggalkan Mumbai
Zakir lahir di Kota Mumbai India pada 18 Oktober 1965. Bagaimana awal mulanya dia sampai dilarang berceramah?
Zakir dituduh soal radikalisme dan pendanaan kegiatan teroris. Zakir pun bercerita mengenai isu pengusiran dirinya itu. Menurut Zakir, ia memang dituduh mempromosikan terorisme dan bahkan dilabeli teroris.
“Mereka memanggil saya untuk mencari tahu bagaimana mengatasi masalah terorisme dan mereka menuduh saya mempromosikan terorisme karana mereka tidak boleh menghentikan saya,” kata Zakir Naik.
Zakir dikenal sebagai ustaz yang kerap memberikan ceramah dari satu negara ke negara lain. Ceramahnya juga ditonton begitu banyak orang di Youtube.
Ditanya soal pulang kampung ke Mumbai, India, Zakir mengaku tidak punya keinginan pulang untuk saat ini.
“Biasanya saya ke sana setahun sekali, tapi saat ini saya tidak punya keinginan untuk kembali ke sana kecuali situasi lebih baik,” kata Zakir.
Menurut Zakir, ia memang memulai dakwahnya dari Mumbai dan berjanji untuk suatu hari nanti kembali pulang.
“Saya melakukannya dari Mumbai, India, dan saya berdoa kepada Allah SWT saya akan kembali ke India, dan Insya Allah bila Tuhan berkehendak,” ujar Zakir.
Zakir menambahkan, meski sempat dilarang di India, namun justru penikmat ceramahnya di internet malah semakin bertambah.
“Mereka pikir mereka bisa menghentikan pengajaran saya di India, tapi pengajaran saya paling populer di Youtube, Facebook, sosial media, mereka pikir sudah menghentikannya tapi malah berkembang berkali-kali lipat. Pengikut fanpage saya bertambah, subscriber Youtube saya meningkat. Jadi kita sebagai muslim harus melanjutkan ini, tidak boleh takut terhadap larangan,” tutur Zakir.
“Seperti dalam Al Quran, Tuhan cukup untuk umat-Nya meski semua manusia melawan saya, tapi kalau Tuhan bersama saya, saya akan melanjutkan hidup saya. Jadi saya melakukan hijrah yang merupakan sunnah seperti yang disebut Nabi Muhammad,” ujar Zakir.
Terinspirasi Ahmad Deedat
Zakir tidak langsung mengawali karier sebagai seorang penceramah. Ia seorang doktor. Hanya saja ia fokus berdakwah terhitung sejak 1991.
Menurut Zakir, menjadi doktor adalah salah satu pekerjaan paling mulia. Hanya saja, ia kemudian memilih untuk menjadi ‘dokter jiwa’ (soul), dan bukan doktor untuk penyakit yang tampak secara fisik.
Keputusan besar diambilnya saat ia bertemu dengan Syaikh Ahmad Deedat, dai perbandingan agama yang kondang pada tahun 1990-an. Deedat membuatnya ‘banting setir’ dan pelan-pelan meninggalkan pekerjaannya sebagai dokter.
“Ketika saya bertemu dengan Syeikh Ahmad Deedat, saya berubah dari dokter untuk jasmani menjadi doktor untuk jiwa, bukan penceramah,” kata Zakir.
“Saya sewaktu mengubati pesakit secara fisik, saya harus memberikan resep, saat saya mulai memberikan ceramah saya melipatgandakan resep, dan saya menjadi bahagia,” tuturnya.
Zakir mengungkapkan, meski sudah sibuk dengan ceramah di banyak tempat, namun sesekali ia masih menjalani praktiknya sebagai doktor.
“Saya masih praktik sedikit, bapa saya doktor dan saudara laki-laki saya doktor, tapi apa yang saya temukan dari profesi itu dan bertemu Ahmad Deedat berubah dari doktor untuk fisik menjadi doktor untuk jiwa,” jelasnya.
Ditanya apakah pernah bertemu langsung dengan Deedat, Zakir mengaku sempat bertemu beberapa kali saat masih berstatus sebagai mahasiswa kedoktoran.
“Saya bertemu beberapa kali, pada Desember 1999 saat saya masih belajar kedoktoran, bertemu langsung di Mumbai, Afrika Selatan, dan beberapa tempat lainnya,” ungkapnya. Sumber: Harian Metro - Editor: Amylea Nazrul
Awal Mula Tinggalkan Mumbai
Zakir lahir di Kota Mumbai India pada 18 Oktober 1965. Bagaimana awal mulanya dia sampai dilarang berceramah?
Zakir dituduh soal radikalisme dan pendanaan kegiatan teroris. Zakir pun bercerita mengenai isu pengusiran dirinya itu. Menurut Zakir, ia memang dituduh mempromosikan terorisme dan bahkan dilabeli teroris.
“Mereka memanggil saya untuk mencari tahu bagaimana mengatasi masalah terorisme dan mereka menuduh saya mempromosikan terorisme karana mereka tidak boleh menghentikan saya,” kata Zakir Naik.
Zakir dikenal sebagai ustaz yang kerap memberikan ceramah dari satu negara ke negara lain. Ceramahnya juga ditonton begitu banyak orang di Youtube.
Ditanya soal pulang kampung ke Mumbai, India, Zakir mengaku tidak punya keinginan pulang untuk saat ini.
“Biasanya saya ke sana setahun sekali, tapi saat ini saya tidak punya keinginan untuk kembali ke sana kecuali situasi lebih baik,” kata Zakir.
Menurut Zakir, ia memang memulai dakwahnya dari Mumbai dan berjanji untuk suatu hari nanti kembali pulang.
“Saya melakukannya dari Mumbai, India, dan saya berdoa kepada Allah SWT saya akan kembali ke India, dan Insya Allah bila Tuhan berkehendak,” ujar Zakir.
Zakir menambahkan, meski sempat dilarang di India, namun justru penikmat ceramahnya di internet malah semakin bertambah.
“Mereka pikir mereka bisa menghentikan pengajaran saya di India, tapi pengajaran saya paling populer di Youtube, Facebook, sosial media, mereka pikir sudah menghentikannya tapi malah berkembang berkali-kali lipat. Pengikut fanpage saya bertambah, subscriber Youtube saya meningkat. Jadi kita sebagai muslim harus melanjutkan ini, tidak boleh takut terhadap larangan,” tutur Zakir.
“Seperti dalam Al Quran, Tuhan cukup untuk umat-Nya meski semua manusia melawan saya, tapi kalau Tuhan bersama saya, saya akan melanjutkan hidup saya. Jadi saya melakukan hijrah yang merupakan sunnah seperti yang disebut Nabi Muhammad,” ujar Zakir.
Terinspirasi Ahmad Deedat
Zakir tidak langsung mengawali karier sebagai seorang penceramah. Ia seorang doktor. Hanya saja ia fokus berdakwah terhitung sejak 1991.
Menurut Zakir, menjadi doktor adalah salah satu pekerjaan paling mulia. Hanya saja, ia kemudian memilih untuk menjadi ‘dokter jiwa’ (soul), dan bukan doktor untuk penyakit yang tampak secara fisik.
Keputusan besar diambilnya saat ia bertemu dengan Syaikh Ahmad Deedat, dai perbandingan agama yang kondang pada tahun 1990-an. Deedat membuatnya ‘banting setir’ dan pelan-pelan meninggalkan pekerjaannya sebagai dokter.
“Ketika saya bertemu dengan Syeikh Ahmad Deedat, saya berubah dari dokter untuk jasmani menjadi doktor untuk jiwa, bukan penceramah,” kata Zakir.
“Saya sewaktu mengubati pesakit secara fisik, saya harus memberikan resep, saat saya mulai memberikan ceramah saya melipatgandakan resep, dan saya menjadi bahagia,” tuturnya.
Zakir mengungkapkan, meski sudah sibuk dengan ceramah di banyak tempat, namun sesekali ia masih menjalani praktiknya sebagai doktor.
“Saya masih praktik sedikit, bapa saya doktor dan saudara laki-laki saya doktor, tapi apa yang saya temukan dari profesi itu dan bertemu Ahmad Deedat berubah dari doktor untuk fisik menjadi doktor untuk jiwa,” jelasnya.
Ditanya apakah pernah bertemu langsung dengan Deedat, Zakir mengaku sempat bertemu beberapa kali saat masih berstatus sebagai mahasiswa kedoktoran.
“Saya bertemu beberapa kali, pada Desember 1999 saat saya masih belajar kedoktoran, bertemu langsung di Mumbai, Afrika Selatan, dan beberapa tempat lainnya,” ungkapnya. Sumber: Harian Metro - Editor: Amylea Nazrul
Demikianlah Artikel Dr Zakir Naik Terselamat Dari Hukuman
Sekianlah artikel Dr Zakir Naik Terselamat Dari Hukuman kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dr Zakir Naik Terselamat Dari Hukuman dengan alamat link https://kabarberitamalay.blogspot.com/2018/01/dr-zakir-naik-terselamat-dari-hukuman.html