Judul : Dampak kekeringan, kanak-kanak Kenya terpaksa melacur dengan
link : Dampak kekeringan, kanak-kanak Kenya terpaksa melacur dengan
Dampak kekeringan, kanak-kanak Kenya terpaksa melacur dengan
6 Julai 2017
Ilustrasi Pelacuran. ©2015 Merdeka.com Bencana kekeringan di Kenya membuat kehidupan warga setempat semakin sukar. Kini, banyak keluarga tidak berdaya, dan beberapa malah sengaja, membiarkan anak perempuan mereka merantau ke kota buat mencari wang sebagai pelacur.
Dilansir dari laman The Guardian, Khamis (6/7), banyak keluarga dari daerah Turkana sengaja menyuruh anak perempuan mereka pergi ke kota mencari wang buat membeli makanan dan air. Daerah itu terdampak paling parah dalam bencana kekeringan. Menurut laporan International Rescue Committee (IRC), para pelacur di bawah umur itu dibayar paling banyak KES (Kenya Shilling) 50, sekali bercinta.
Mary (24), bukan nama sebenarnya, mengaku terpaksa melacur kerana cuma itu cara yang dia ketahui buat memberi makan keluarga.
"Anak-anak selalu merengek kerana lapar. Saya terpaksa melakukan ini kerana mereka perlu makan, lagipula saya enggak tahu mesti berbuat apa," kata Mary.
Dari pantauan IRC di kawasan pelacuran di Kota Lodwar, paling tidak ada 320 pelacur berumur 12 tahun hingga 17 tahun. Menurut Koordinator Pemberdayaan Perempuan IRC Kenya, Mercy Lwambe, kebanyakan dari mereka mengaku berasal dari daerah perdesaan miskin.
"Kata mereka keluarganya sudah tidak mempunyai hewan ternak dan wang. Jadi mereka sengaja dikirim ke kota atau dinikahkan," ujar Lwambe.
Kekeringan di Kenya membuat 2.6 juta warganya kesulitan pangan, dan membikin harga makanan melunjak lima kali ganda . Bermacam penyakit mewabah dan warga banyak yang mengalami kekurangan nutrisi. Sumber air yang ada terkadang dikuasai kelompok tertentu dan menjadi rebutan.
Kerana kekeringan juga para lelaki dan kanak-kanak lelaki terpaksa membawa ternak mereka ke negara tetangga, Uganda, sehingga harus meninggalkan para wanita dan anak perempuan di rumah buat menjaga saudaranya.
Celakanya, hal itu juga membikin posisi para perempuan rentan dari kejahatan. Tercatat kes pemerkosaan dan penganiayaan terhadap kaum hawa meningkat. Sebab tak ada yang membela mereka lantaran kaum lelaki merantau.
Kanak-kanak menjadi pelacur juga kerap diperlakukan tidak baik bahkan dianiaya. Mereka juga amat rentan terkena penyakit kelamin, dirompak, dan tidak dibayar usai bersenggama dengan pelanggan. Amat disayangkan, kata Lwambe, IRC kini juga kesulitan menangani kes-kes itu kerana sumbangan dana mereka dipangkas sejak tahun lalu hingga memaksa mereka memangkas jumlah pekerja, serta mengurangi program kerja.
Dilansir dari laman The Guardian, Khamis (6/7), banyak keluarga dari daerah Turkana sengaja menyuruh anak perempuan mereka pergi ke kota mencari wang buat membeli makanan dan air. Daerah itu terdampak paling parah dalam bencana kekeringan. Menurut laporan International Rescue Committee (IRC), para pelacur di bawah umur itu dibayar paling banyak KES (Kenya Shilling) 50, sekali bercinta.
Mary (24), bukan nama sebenarnya, mengaku terpaksa melacur kerana cuma itu cara yang dia ketahui buat memberi makan keluarga.
"Anak-anak selalu merengek kerana lapar. Saya terpaksa melakukan ini kerana mereka perlu makan, lagipula saya enggak tahu mesti berbuat apa," kata Mary.
Dari pantauan IRC di kawasan pelacuran di Kota Lodwar, paling tidak ada 320 pelacur berumur 12 tahun hingga 17 tahun. Menurut Koordinator Pemberdayaan Perempuan IRC Kenya, Mercy Lwambe, kebanyakan dari mereka mengaku berasal dari daerah perdesaan miskin.
"Kata mereka keluarganya sudah tidak mempunyai hewan ternak dan wang. Jadi mereka sengaja dikirim ke kota atau dinikahkan," ujar Lwambe.
Kekeringan di Kenya membuat 2.6 juta warganya kesulitan pangan, dan membikin harga makanan melunjak lima kali ganda . Bermacam penyakit mewabah dan warga banyak yang mengalami kekurangan nutrisi. Sumber air yang ada terkadang dikuasai kelompok tertentu dan menjadi rebutan.
Kerana kekeringan juga para lelaki dan kanak-kanak lelaki terpaksa membawa ternak mereka ke negara tetangga, Uganda, sehingga harus meninggalkan para wanita dan anak perempuan di rumah buat menjaga saudaranya.
Celakanya, hal itu juga membikin posisi para perempuan rentan dari kejahatan. Tercatat kes pemerkosaan dan penganiayaan terhadap kaum hawa meningkat. Sebab tak ada yang membela mereka lantaran kaum lelaki merantau.
Kanak-kanak menjadi pelacur juga kerap diperlakukan tidak baik bahkan dianiaya. Mereka juga amat rentan terkena penyakit kelamin, dirompak, dan tidak dibayar usai bersenggama dengan pelanggan. Amat disayangkan, kata Lwambe, IRC kini juga kesulitan menangani kes-kes itu kerana sumbangan dana mereka dipangkas sejak tahun lalu hingga memaksa mereka memangkas jumlah pekerja, serta mengurangi program kerja.
Sumber:Merdeka.com
Demikianlah Artikel Dampak kekeringan, kanak-kanak Kenya terpaksa melacur dengan
Sekianlah artikel Dampak kekeringan, kanak-kanak Kenya terpaksa melacur dengan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dampak kekeringan, kanak-kanak Kenya terpaksa melacur dengan dengan alamat link https://kabarberitamalay.blogspot.com/2017/07/dampak-kekeringan-kanak-kanak-kenya.html
