Judul : Operasi Militer Myanmar di Rakhine Telah Dihentikan
link : Operasi Militer Myanmar di Rakhine Telah Dihentikan
Operasi Militer Myanmar di Rakhine Telah Dihentikan
17/2/17
Militer Myanmar. (Foto: Reuters)
YANGON – Militer Myanmar mengakhiri operasi pembersihan di Provinsi Rakhine yang telah berlangsung selama empat bulan sejak diluncurkan akhir tahun lalu. Selama berlangsungnya operasi tersebut, tentera Myanmar dituduh telah melakukan berbagai kejahatan kemanusiaan mulai dari pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan, bahkan mungkin pembersihan etnik terhadap warga Muslim minoriti Rohingya.
Operasi itu dimulai setelah sembilan polis maut dalam serangan terhadap pos keselamatan dekat perbatasan Bangladesh yang dilancarkan pasukan pemberontak. Hampir 69 ribu warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar, khususnya Rakhine ke Bangladeh sejak dimulainya operasi pada 9 Oktober 2016.
“Situasi di Rakhine utara sekarang telah stabil. Operasi pembersihan yang dilakukan tentera telah dihentikan, darurat telah dilonggarkan dan di sana hanya ada kehadiran polis untuk menjaga perdamaian,” demikian disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Myanmar, Thaun Tun sebagaimana dilansir Straits Times, Sabtu (18/2/2017).
Laporan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi dalam pelaksanaan operasi tentera tersebut telah menarik perhatian dunia ke Rakhine. Kelompok HAM internasional menuduh militer Myanmar telah membakar setidaknya 1,000 rumah dan membunuh sedikitnya ratusan warga awam memaksa 70 ribu penduduk desa mengungsi ke Bangladesh dan 20 ribu lainnya melarikan diri ke wilayah di dalam negeri.
Sekretariat Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pernyataannya mengatakan terkejut melihat laporan terakhir mengenai kekerasan seksual yang dilakukan militer Myanmar terhadap perempuan dari etnik minoritk Rohingya.
Operasi itu dimulai setelah sembilan polis maut dalam serangan terhadap pos keselamatan dekat perbatasan Bangladesh yang dilancarkan pasukan pemberontak. Hampir 69 ribu warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar, khususnya Rakhine ke Bangladeh sejak dimulainya operasi pada 9 Oktober 2016.
Laporan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi dalam pelaksanaan operasi tentera tersebut telah menarik perhatian dunia ke Rakhine. Kelompok HAM internasional menuduh militer Myanmar telah membakar setidaknya 1,000 rumah dan membunuh sedikitnya ratusan warga awam memaksa 70 ribu penduduk desa mengungsi ke Bangladesh dan 20 ribu lainnya melarikan diri ke wilayah di dalam negeri.
Sekretariat Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pernyataannya mengatakan terkejut melihat laporan terakhir mengenai kekerasan seksual yang dilakukan militer Myanmar terhadap perempuan dari etnik minoritk Rohingya.
Demikianlah Artikel Operasi Militer Myanmar di Rakhine Telah Dihentikan
Sekianlah artikel Operasi Militer Myanmar di Rakhine Telah Dihentikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Operasi Militer Myanmar di Rakhine Telah Dihentikan dengan alamat link https://kabarberitamalay.blogspot.com/2017/02/operasi-militer-myanmar-di-rakhine.html